Semangat Relawan! Untuk Mimpi Ciliwung Kita - Catatan LMSC8

// // 1 comment

Ini sudah tahun ke-8 lho, Lomba Mulung Sampah Ciliwung se-Kota Bogor dilakukan. Apakah Ciliwung sudah jadi bersih? Ya, kita coba tengok saja Ciliwung kini. Rasa-rasanya kok ya tidak terlalu banyak berubah dibanding sebelumnya. Sampah masih ada saja nyangkut di bebatuan dan tebingnya, airnya pun masih butek coklat bahkan kadang bau kalau singgah di kota. Berapapun karung yang ada untuk mengangkut sampah dari badan Ciliwung pun kok ya masih saja kurang. Apa mungkin sampah-sampah di Ciliwung itu saking banyaknya jumlahnya tak terbatas? Sudah sering dibersihkan pun Ciliwung akan tetap kotor. Ehm, meski demikian, harapan kami para relawan pun seakan tak terbatas. Mimpi kami akan Ciliwung bersih seakan tak kan pernah padam. Buktinya? Ya, ini, kami bergabung di acara bebersih Ciliwung terbesar di Bogor tiap tahunnya.

Ya benar, ini tahun ke-8, artinya sudah 8 tahun Ciliwung dibersihkan secara massal di Kota Hujan ini. Berapa banyak sampah yang terangkat? Tahun 2016 ini saja, sampah yang diangkat ada 2162 karung sampah. Jika rata-rata per lomba ada 2000 karung, maka sudah belasan ribu karung sampah di Ciiwung dibersihkan! Terbersit pertanyaan, berapa karung sih sampah yang ada di Ciliwung? Jika bisa ada pendeteksi sampah yang masuk keluar dari Ciliwung layaknya suatu sistem, pasti lebih enak memantaunya. :) Gimana caranya ya? Ah, tapi bukan tentang ini aku ingin menulis di sini. Aku ingin menuliskan perasaanku sendiri, yang sedang belajar rela, belajar ikhlas, belajar mencintai dari hati kepada sungai-sungai yang memberiku berjuta inspirasi. 

Lalu, Ada Ada Dengan Ciliwung? 

Ya, waktu leaflet penggoda bergambar Ciliwung dengan nuansa warna-warni yang familiar bertuliskan 'ADA APA DENGAN CILIWUNG?",  aku sempat tersenyum. Iya, ini tentang AADC. Momennya pas banget. Ini tentu bukan tentang kisah Rangga Cinta, tapi kisah kami dan Ciliwung. Kenapa sih dengan Ciliwung? Pertanyaan ini ternyata berhasil menggoda ratusan orang yang kemudian 'rela' memberikan waktu, tenaga dan bahkan biayanya untuk ikut serta mencari tahu, 'Ada Apa Dengan Ciliwung?'. 


Dimulai dari Jumat malam, 27 Mei 2016,  lebih dari seratus orang berkumpul di Sempur Kaler 60, mempersiapkan secara cepat dan ringkas untuk puncak acara hari H - Lomba Mulung Sampah Ciliwung ke-8, atau kami buat hashtag nama kami dengan #LMSC8. Jauh sebelum itu pun beberapa dari kami sudah mempersiapkan salah satu hajatan Kota Bogor di usia barunya. Relawan berdatangan tak hanya dari Bogor, bahkan dari luar kota pun banyak yang hadir di sana. Semangat dan kerja keras menjadi satu hingga akhirnya acara berlangsung lancar di kemudian harinya. Aku masih ingat betul malam itu, mungkin ada sejumlah kawan yang terjaga sepanjang malam, akupun hanya sempat memejamkan mataku barang satu jam di pagi buta.

----

Riuhnya pagi itu benar-benar 'sesuatu'. Peserta yang datang telat, logistik kaos yang banyak belum jadi,  halaman wali kota yang masih berantakan, dan lain-lainnya. Kesibukan persiapan upacara pembukaan rasa-rasanya membuat tekanan darahku naik mendadak. Banyak longgar sana-sini tapi, tentunya kulewati semua bersama-sama dengan kawan-kawan. Kebetulan saja, aku membantu di bagian acara. Hehehe.  "Stop being a perfectionist in the last minute!", hahahaha aku kok jadi ingat kata seorang kawan satu ini.

Apapun itu kawan, hari itu sungguh menyenangkan. Tentu saja banyak yang kurang di sana-sini, tapi itu bisa jadi pelajaran. Yang menjadikanku lega dan senang adalah tawa dan senyum cerah kawan-kawan siang itu setelah selesai menjalankan tugas di 13 titik di kecamatan se-Kota Bogor. Meskipun siang itu terik, tapi kita penuh dengan semangat.

Kita semua tak ada yang dibayar, kita semua bekerja karena kita suka, atau mungkin karena penasaran? Apapun itu, kerja kita luar biasa. Aku ingin sekali memberikan apresiasiku yang setinggi-tingginya bagi seluruh relawan LMSC8 yang tanpa kenal lelah berjuang bersama untuk mensukseskan acara ini. Ya, mungkin ini hanya acara monumental setahun sekali. Tetap saja, 2000-an karung sampah telah dibebaskan dari Ciliwung.
Ini juga adalah simbol bahwa Kota Bogor punya komitmen, warga Bogor komitmen, dan kita para relawan dari manapun berasal bahwa kita juga punya komitmen. Kita ingin membuat Ciliwung bersih. Mungkin ini bagai mimpi, mungkin itu masih jauh nanti. Tapi toh apa salahnya mimpi? Mari kita mulai melangkah membuat Mimpi Ciliwung menjadi nyata.

TJILIWOENG DREAM milik kita bersama.

(Yuk, populerkan lagi hashtag #Tjiliwoengdream untuk mimpi kamu tentang sungai Ciliwung. :P )


Terimakasih untuk teman-teman semuanya.
Untuk Mutiara, Anggi, Mbak Uti, Ka Een, Ka Muslich, Om Rifky, Pak Ntis, Kang Ida, Aldio, Yayuk, Sheila, Bilqis, The Evi, Sri, Bang Anggit, Arya, Nurul, Frans, Dewi, Ve, Dian, kawan-kawan dari Universitas Pakuan, dari IPB, dari dalam kota Bogor dan bahkan dari Jakarta dan sekitarnya dan masihhh banyak kawan-kawan semuanya 200 kawan relawan LMSC8. Aku bangga sama kita semua. 

Ciliwung Bersih! Bogorku Bersih!

Kita punya kesan dan kenangan di #LMSC8.

"Seru banget! Basah-basahan nyemplung sungai Ciliwung.", Anggi Putra.
"Menyenangkan walaupun agak pusing mengkoordinir LMSC8 . Tapi seru banget!", Mutiara Fadhilla.
"Tahun kemarin juga ikut LMSC7, tahun ini LMSC8.", Nurul.
"Saya dari luar Bogor, saya ingin tahu lebih tentang Bogor dan perspektif masyarakatnya tentang sungai.", Bahrul.
"Kita udah nyemplung Ciliwung, kita juga harus bisa lebih baik mengelola sampah.", Arya.
"Saya bangga banget sama teman-teman relawan yg peduli lingkungan", Agus.
"Saya suka tentang lingkungan, makanya jadi relawan.", Andi Eka.
" Seru banget. Antusias warga besar banget.", Azha
"Dapat banyak teman baru.", Mulyani.


(Sumber: @tjiliwoeng (t))







1 comment: Leave Your Comments

  1. Great to see that someone still understand how to create an awesome blog.
    The blog is genuinely impressive in all aspects.
    Great, love this .
    mgmdomino

    ReplyDelete